Pesisir Barat, (HarianTop.Com) — Pembangunan Irigasi di Pekon Penengahan, Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, diduga dikerjakan asal-asalan, Senin (3/11/2025).
Proyek yang vital bagi kebutuhan pertanian warga ini, terindikasi mangkrak tanpa adanya kejelasan penyelesaian. Team Media setelah melakukan konfirmasi dan investigasi, menemukan adanya indikasi “cuci tangan” dari pihak Pemborong dan minimnya respons dari Dinas terkait.
Berdasarkan laporan yang diterima, pembangunan irigasi di Desa/Pekon Penengahan tersebut, tak kunjung menunjukkan kemajuan. Pihak Media telah berupaya mengkonfirmasi ke pihak Pemborong terkait perkembangan proyek, namun diabaikan.
Di antara salah satu tukang beralih-alih memberikan jawaban yang tidak memuaskan, salah satu pekerja mengatakan sudah kurang lebih satu bulan setengah masih seperti itu, dan diarahkan ke salah satu Ketua Pemborong yang rumah nya tak jauh dari lokasi pembangunan, dekat Mushola.
“Kalau mau konfirmasi lebih lanjut, upah ojek langsir nya satu, paling senilai Rp 3.500,00/ biji nya, karna tidak bisa angkut pakai motor, efek jalanan kecil dan pembatas Sawah, di panggul dengan tangan ke arah lokasi pembangunan,” kata pekerja di lapangan.
Ketika dihubungi oleh team Media, salah satu pekerja atau tukang nya pihak yang dimaksud mengaku tidak mengetahui permasalahan pembangunan Irigasi tersebut. Ia kemudian menyarankan agar pembangunan ini cepat selesai.
Menurut tukang tersebut paling ini belum terlalu kuat semen nya sudah di angkut apa lagi baru jadi perkiraan tiga hari di cetak sudah diambil dan di jemur. “Efek nya seperti ini yang ada nya, gampang pecah, dugaan semen nya kurang kuat,” ungkap tukang.
Di lokasi yang berbeda, salah satu pekerja nya mengatakan, “Kita juga tidak tau ada apa atau tidak papan informasi yang di pasang di lokasi, dari awal hingga saat ini belum kita tau papan informasi nya. Memang benar dulu ada dari pihak Provinsi datang ke sini, cuma di tunjukkan sebentar terus di lipat kembali. Bahkan kalau mau ikut sampai ujung sana, ayo ikut saya, kita lihat sama-sama” ungkap nya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Dinas terkait. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai komitmen Pemerintah daerah terhadap pembangunan infrastruktur yang krusial bagi kesejahteraan masyarakat.
Ketiadaan respons ini juga menimbulkan kekhawatiran akan adanya potensi permasalahan dalam pengelolaan proyek, mulai dari perencanaan hingga pengawasan.
“Kami sangat membutuhkan irigasi yang berfungsi dengan baik untuk mengairi Sawah kami,” ujar salah seorang warga Desa/Pekon Penengahan yang tidak mau disebut kan nama nya.
“Saya merasa prihatin dengan kondisi proyek irigasi saluran air Sawah tersebut. Dengan irigasi yang baik, hasil panen kami bisa lebih maksimal,” harap warga.
Pihak Media akan terus berupaya mengawal perkembangan kasus ini dan meminta klarifikasi dari pihak terkait, termasuk pemborong dan Dinas terkait.
“Masyarakat diharapkan turut memantau perkembangan dan memberikan dukungan agar pembangunan irigasi di Desa/Pekon Penengahan dapat segera diselesaikan demi kepentingan bersama,” ujar nya. (Ujang)
Editor : Red











