GWI Riau Apresiasi Pemprov Riau Wajibkan Siswa yang Tergeser Rengking Diterima Mengisi Bangku Kosong!!

RIAU, (HT) – DPD Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Provinsi Riau memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Gubernur Riau melalui Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau yang membuka kembali kesempatan bagi Siswa yang tidak tertampung dalam data Sistem Penerimaan Siswa Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025-2026.

Ketua GWI Riau, Bomen, merasa sangat bersyukur atas kebijakan yang diterapkan Pemerintah Provinsi Riau mendukung penuh Pendidikan Anak yang layak untuk masa depan generasi yang lebih cerdas, cermat dan bermutu di Era Literasi Digital berkualitas.

“Pernyataan Pemprov Riau yang telah menyatakan memberikan kesempatan terakhir kepada seluruh Siswa, dan meminta seluruh Kepala Sekolah SMA-SMK Negeri untuk menghubungi Wali Murid untuk kembali mendaftarkan Anak nya di Sekolah.

Hal ini merupakan langkah positif Pemprov Riau peduli dengan kelanjutan Pendidikan Siswa/wi pada pengisian bangku kosong yang akan dilaksanakan pada 7 hingga 8 Juli 2025, dengan catatan tetap mengikuti petunjuk teknis (Juknis) oleh Panitia SPMB.

Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya sekaligus berterima kasih kepada Gubri dan Kadis Pendidikan Riau yang begitu memprioritaskan Pendidikan yang layak khususnya bagi Anak Riau. Siswa yang sebelumnya belum berhasil masuk perangkingan seleksi, kini diberi peluang untuk kembali masuk mendaftar ulang mulai tanggal 7 – 8 Juli 2025.

Sebelum dimulainya pendaftaran pada 21 Juni 2025, hingga saat ini, tidak sedikit Orang Tua Murid menghubungi saya karena Anak mereka tergeser di perangkingan dan ditolak. Mereka merasa gelisah hingga meminta dukungan untuk membantu supaya Anak mereka diterima di SMA-SMK Negeri.

Syukur Alhamdulillah, terima kasih ya Allah, keluhan Wali Murid terjawab oleh Surat Edaran Gubernur melalui Kadisdik Riau yang mewajibkan semua Siswa yang tergeser dalam Kuota sebelumnya wajib ditampung di masing-masing Sekolah yang kekurangan Kuota,” kata Bomen. Sabtu, (5/7/2025).

Pendaftaran melalui SPMB, tambah Bomen, tidak rumit karena Negara memberikan peluang kepada Rakyat melanjutkan Pendidikannya. Tidak diwajibkan sistem atau kategori jalur Zonasi, Afirmasi dan Prestasi, namun lebih mengedepankan Pendidikan yang layak.

“Namun begitu, saya sudah berupaya untuk menemui Kadis dan Kabid SMA, Kabid SMK Disdik Riau untuk koordinasi sekaligus menyampaikan keluhan para Wali Murid ini. Dan, akhirnya terjawab oleh Gubri dan Kadisdik Riau, layak kita berikan apresiasi kepada Pemprov Riau,” ucap Jurnalis aktif sejak Tahun 1999 itu.

Sebelumnya, melalui Surat Edaran (SE) resmi yang ditandatangani oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau. Disdik meminta pihak Sekolah segera mengisi Bangku kosong yang tersisa pasca-rekonsiliasi akhir SPMB.

“Masih ada sisa daya tampung di beberapa sekolah. Ini menjadi peluang emas bagi siswa yang belum tertampung atau yang sebelumnya dinyatakan lulus tapi tidak mendaftar ulang,” demikian isi surat edaran tersebut.

Plt Kadisdik Riau, Erisman Yahya menegaskan, bahwa Sekolah akan langsung menghubungi calon siswa yang sebelumnya tidak lolos perangkingan. Ia mengingatkan, seluruh proses pengisian kuota ini tidak dipungut biaya apa pun.

“Jangan sampai ada oknum yang mencoba mengambil keuntungan dari situasi ini. Jika ada, akan kami tindak tegas,” tegas Erisman, Jumat (4/7/2025).

Pengisian bangku kosong akan dilaksanakan pada 7 hingga 8 Juli 2025. Proses ini tetap mengikuti petunjuk teknis (Juknis) SPMB.

Sekolah diperbolehkan menerima Siswa dari data cadangan maupun dari mereka yang belum masuk Sekolah mana pun, dengan syarat tetap dilakukan Verifikasi dan Seleksi.

Disdik wajibkan setiap Sekolah melaporkan jumlah sisa daya tampung kepada Dinas, serta meminta Kepala Cabang Disdik Wilayah untuk melakukan pengawasan ketat.

Dengan dibukanya kembali kesempatan ini, Disdik Riau berharap tidak ada kursi kosong di Sekolah Negeri, dan semua anak mendapatkan akses Pendidikan yang layak.

“Orang tua juga diimbau tetap waspada terhadap penipuan dan tidak tergiur janji-janji masuk Sekolah dengan bayaran tertentu,” geram Erisman Yahya. ***

Editor : Red

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *