Usai Kasus BBM Dilaporkan ke PERTAMINA, Ketum LSM BERANTAS Diteror, GWI: Laporkan Oknum Mencatut Nama Kasat Reskrim!!

PEKANBARU, (HT) – Dewan Pimpinan Daerah, Gabungan Wartawan Indonesia (DPD-GWI) Provinsi Riau menyayangkan sikap oknum yang meneror Ketum LSM BERANTAS mengaku Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru.

Teror itu terkait upaya LSM BERANTAS melaporkan dugaan penyalahgunaan BBM Subsidi oleh beberapa pengelola SPBU nakal di Riau.

“Siapa pun oknumnya, mestinya tidak harus menggunakan nama Polri dalam hal ini Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Beri Juana Putra, karena itu merusak nama institusi Kepolisian,” kata Ketua GWI Riau, Bomen. Kamis, (17/04/2025).

Owner di dua Media On Line itu meminta kepada Ketum LSM BERANTAS untuk segera melaporkan oknum tersebut. Kemudian pihaknya juga meminta supaya Kasat Reskrim Beri melaporkan kasus pencatutan dan pencemaran nama baiknya.

“Kita minta Ketum LSM BERANTAS dan Kasat Reskrim bekerja sama melaporkan kejadian ini secara serentak dengan alat bukti yang ada seperti Nomor WhatsApp dan Rekaman Suara peneror tersebut mudah dilacak keberadaannya,” ujar Bomen.

Kasus BBM di Riau cukup meresahkan Masyarakat, mestinya pihak PERTAMINA tidak membiarkan hal ini terjadi terus menerus. Aturan dan sanksi Pidana harus diberlakukan demi keamanan dan terpenuhinya kebutuhan BBM untuk Masyarakat yang berhak menerimanya.

“Kita mendorong pihak PERTAMINA bekerja sama dengan TNI – POLRI memberantas para Mafia BBM tersebut. Bagi yang terbukti menyalahi aturan, kan tinggal menjalankan aturan hukuman yang sudah ditetapkan oleh Undang-Undang?,” pungkasnya.

Sebagaimana pemberitaan yang Viral di sejumlah Media On-Line pada Rabu malam, bahwa setelah melaporkan dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ke PT. PERTAMINA atas dugaan penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, Ketua Umum LSM BERANTAS, KEND Zai, mengaku mendapat telepon misterius dari seseorang yang mengaku sebagai Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru.

Peristiwa ini terjadi pada Rabu malam, 16 April 2025, sekitar pukul 20.30 WIB. Dalam keterangannya kepada media, KEND Zai menyebut bahwa ia menerima panggilan telepon dan pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal. Orang di balik nomor tersebut mengaku bernama “Beri”, yang mengklaim dirinya adalah Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru.

Namun, kata KEND, yang mengejutkan, nada dan isi percakapan itu dinilai janggal dan terkesan memaksa.

“Dia bertanya soal laporan kami hari ini, mulai dari siapa yang melaporkan, siapa yang turun ke lokasi untuk investigasi,” ujar KEND menirukan suara dari penelepon misterius tersebut.

Bukan hanya itu, orang yang mengaku sebagai “Beri” tersebut juga meminta agar KEND memberikan nama dan nomor telepon manajer dari dua SPBU yang dilaporkan. Permintaan tersebut ditolak mentah-mentah oleh KEND yang mulai merasa ada kejanggalan dalam percakapan tersebut.

“Yang aneh, dia mendesak agar saya memberikan nomor manajer SPBU itu. Saya pikir, ada apa ini? Kenapa harus meminta kontak pribadi mereka?” ujar KEND sambil tertawa kecil.

KEND menduga kuat bahwa sosok tersebut bukanlah Beri yang asli, melainkan orang yang mencoba memanfaatkan situasi untuk tujuan tertentu.

“Dari awal, gaya bicaranya dan suaranya saja sudah tidak seperti Beri. Saya sudah curiga, makanya saya rekam percakapan kami sebagai bukti,” ungkapnya.

Untuk memastikan dugaan itu, KEND langsung mengirim nomor penelepon tersebut ke Beri yang asli, yakni Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru yang ia kenal baik. Tak lama kemudian, Beri membalas dan menegaskan bahwa nomor tersebut bukan miliknya.

“Nomor saya cuma satu ini saja, Dinda. Itu bukan saya,” jawab Beri kepada KEND melalui telepon seluler.

Dari kejadian ini, KEND menduga bahwa ada pihak-pihak tertentu yang tengah mencoba mengintimidasi atau mengintervensi langkah hukum yang tengah ditempuh oleh LSM-nya.

“Kalau ini bentuk teror atau tekanan, itu biasa saja. Kami di LSM BERANTAS sudah sangat paham dengan dinamika seperti ini. Justru ini menambah keyakinan kami bahwa ada sesuatu yang tidak beres di balik kasus ini,” tegas KEND.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pihaknya tidak akan gentar sedikit pun menghadapi teror semacam ini.

“Kami tidak akan pernah takut. Kalau kita gentar, keadilan tidak akan pernah sampai ke tangan rakyat. Kita tidak akan berhenti hanya karena satu-dua ancaman,” ujarnya mantap.

Sebagaimana diketahui, pada hari ini, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LSM BERANTAS secara resmi melaporkan dua SPBU kepada PT Pertamina yakni, SPBU Nomor 14.2836109 yang terletak di Jalan Lintas Timur Kerinci KM 78, Kabupaten Pelalawan dan SPBU Nomor 14.282.630 di Jalan Imam Munandar (Harapan Raya Ujung), Kelurahan Bencah Lesung, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru. **

Editor : RedTop!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *