Kasus Johan Gani Menarik Perhatian Publik, P2MI: Optimis Prabowo Kejar Kasus Ini

PEKANBARU, (HT) — Setelah adanya isu diduga Johan Gani menyuruh seseorang oknum Wartawan inisial (AX) meminta kepada Jurnalis inisial AP untuk take down (menghapus) berita tentang Johan Gani yang sudah terbit di belasan Media On-Line, lalu kemudian muncul Surat Elektronik dalam bentuk PDF.

Surat tersebut dengan tujuan sanggahan atau Hak Jawab yang dikirim seseorang oknum kepada 3 orang pengelola Media dari belasan Media yang memberitakan tentang kasus Jogan Gani tersebut.

Ada pun para pihak pengelola Media yang menerima surat itu antara lain, RL, NH dan RH. Anehnya, si pengirim Surat ketika dihubungi nomor WA nya guna untuk konfirmasi lanjutan, malah tidak aktif.

Selanjutnya, para Awak Media atau Jurnalis bekerjasama dan berpencar mencari informasi tambahan tentang Johan Gani. Alhasil, Tim Awak Media ketemu dengan mantan Teman dan Karyawan Johan Gani.

Mereka (Orang Johan Gani) yang mengetahui setiap pergerakan Johan Gani selama ini, bersedia memberikan informasi kepada para Awak Media tentang kelakuan Johan Gani, namun dengan catatan, nama mereka sebagai Nara Sumber tambahan tidak ditulis di Media.

Selanjutnya, Nara Sumber tersebut membuat catatan tertulis tentang kasus-kasus Johan Gani dan mengirimkannya ke Media yang tergabung di P2MI dan GWI.

Berikut Keterangan Pers secara tertulis dari Nara Sumber tentang Johan Gani:

“Johan Gani adalah seorang pengusaha Property terbesar juga, dari informasi Karyawannya, dulu Johan Gani bersama abangnya datang ke Pekanbaru sebagai penampung Getah Karet dari Petani yang kemudian di kirim ke Medan.

Johan Gani pernah di gerebek sedang berada di sebuah Perumahannya di jalan Sekuntum. Menurut Ketua Pemuda setempat, sudah sering Johan Gani nginap di Rumah seorang Janda.

Istri pertamanya bernama Meliana, lalu punya anak bernama Melia Gani, sudah berpisah, semasa bersama dengan isterinya Meliani, Johan Gani menikah lagi dengan Sania yang merupakan seorang Perempuan Asli kelahiran Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Mereka dikaruniai dua anak, sepasang, Laki dan Perempuan, itu pun, akhirnya mereka berpisah, dan dari desas – desus disebabkan Johan Gani masih sering main Daun Muda, bahkan terang – terangan di depan Karyawannya sendiri.

Istri Johan Gani bernama Sania itu, sekarang sudah pergi membawa ke dua anaknya, dan sudah tidak tinggal di Perumahan Bali View itu lagi.

Menurut beberapa Karyawannya, Johan Gani sangat tempramen jika sudah marah, selalu mengeluarkan kata – kata pedas dan kasar kepada Karyawan dan bahkan kepada temannya sendiri, banyak Karyawan atau Pembantu Johan Gani yang sudah mengundurkan diri, lalu mulai bercerita di luar.

Informasi dari Karyawan dan para teman – teman nya Johan Gani, bahwa Johan Gani juga turut ikut memodali atau membiayai Tambang Emas ilegal melalui teman Join Kerjasamanya inisial (RBG) dan inisial (WA) di daerah Balung, Kabupaten Kampar, Riau.

Selanjutnya, Baly View tersebut adalah, Center nadi Usaha nya Johan Gani yang memperkerjakan lebih kurang 60 orang sebagai Pegawai bagian Penyewaan Vila dan bagian Developer yang punya Perumahan dan Ruko di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, di Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan di Harau, Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Bagian kejahatan Johan Gani lainnya adalah, Penjahat Kelamin. Johan Gani membawa Perempuan ke rumahnya secara bergantian dan lokasi rumah nya yang berbeda-beda pula.

Setelah cerita ini, bahkan kelakuan Johan Gani yang paling fatal, terkait Narkoba, akan kami sampaikan ke Media seiring dengan waktu berjalan ke depan ini.

Kasus Intimidasi, Penjahat Kelamin, Pemakai Narkoba sering nginap di rumah Janda. Untuk Narkoba, juga melibatkan teman-teman Johan Gani, salah satunya oknum Polisi inisial (DNH) yang telah kabur dari Dinas (Disersi) dan belum ditangkap sampai saat ini.

Sumber informasi juga menyinggung tentang Pajak perusahaan milik Johan Gani. Diduga Johan Gani bekerjasama dengan oknum Pegawai Perpajakan mengatur pengurusan Pajak perusahaan agar tidak membayar maksimal.

Diduga kuat, mantan Walikota Pekanbaru, Firdaus MT dan mantan Sekda Kota Pekanbaru, M Jamil juga bekerjasama dengan Johan Gani hingga sama-sama memiliki beberapa Rumah mewah di Vila Baly View tersebut.

Kinerja Kapolda Riau tidak maksimal, lebih banyak fokus ke giat Seremonial, sedangkan kasus Korupsi, Kasus Lahan dan Kasus Pertambangan di Riau yang sudah meresahkan Masyarakat, nihil!

Bayangkan saja Kasus LHK, PUPR Riau, KPK yang mengambil alih, lalu apa fungsinya Kapolda dan Kajati Riau? Atau ada deal-deal di balik ini semua? Sekarang kita bisa melihat dengan Kasus Johan Gani ini yang akan menghebohkan Dunia Netizen.

Kami optimis kasus ini menjadi Atensi Presiden RI, Prabowo dan Kapolri, Jenderal. Pol. Listyo Sigit Prabowo serta Kapolda Riau (baru) setelah Irjen. Pol. Mohammad Iqbal dan Kajati Riau Lukman Abas diganti nantinya,” ungkap Sumber.

Demikian pengungkapan kasus Johan Gani yang disampaikan langsung secara tertulis via WhatsApp oleh Nara Sumber terpercaya yang dinilai sangat meyakinkan publik kepada Media hariantop.com dan nadaviral.com yang tergabung di organisasi Pers yaitu, Gabungan Wartawan Indonesia (DPD – GWI) Riau dan Perkumpulan Pemimpin Media Independen (DPP -P2MI) pada Rabu, (29/01/2025).

Pertama sekali, kasus ini diungkap oleh mantan Karyawan Johan Gani dan mantan Karyawan Irfan REZA MOTOR 1, Anita kerena merasa di intimidasi, di diskriminasi hingga kriminalisasi.

Kemudian, dalam Materi Siaran Pers Anita yang dikirim kepada sejumlah Media melalui WA menyatakan bahwa, 3 orang pelaku utama adalah, Johan Gani, Irfan dan Jannes Simbolon.

Namun demikian, yang merespon atau yang menjawab konfirmasi (Tanya-Jawab) Media selama ini, baru Johan Gani dan itu sudah dipublikasi. Sedangkan Irfan dan Jannes Simbolon, sama sekali tidak mau menjawab konfirmasi dari Awak Media.

Sementara itu, pengusaha Property yaitu Developer Perumahan dengan Direktur Utama atau pemilik PT. Graha Nusantara Group (GNG), Johan Gani yang dikonfirmasi pada hari Kamis, (30/01/2025), tidak mau lagi merespon.

Konfirmasi pertama secara tertulis melalui pesan WhatsApp di pagi Kami sekitar Pukul 08.07.WIB, pesan diterima dan dibaca. Kemudian ditelepon pada Pukul 10.32.WIB, telepon masuk namun Johan Gani tidak mau merespon.

“Kasus ini sangat menarik perhatian publik, Media dan Mahasiswa akan bentangkan Spanduk Unjuk Rasa di Baly View milik Johan Gani di Jalan Putri Indah, Kota Pekanbaru supaya Presiden, Kapolri dan elemen kompeten lainnya mengusut kasus yang erat kaitannya dengan Johan Gani itu,” kata Waketum P2MI, Bomen. Jum’at Pagi (31/01/2025).

Terakhir, ia juga membenarkan, P2MI telah menerima Surat Kuasa dari Korban/Saksi untuk melanjutkan kasus ini hingga ke Kapolri dan Presiden RI. “Ya benar, kita sudah terima Surat Kuasa dari Korban hari Sabtu lalu tanggal 25 Januari 2025,” jelas Bomen.

Sebelumnya diberitakan oleh sejumlah Media Massa, Mahasiswa Siap Mendukung P2MI Kejar Kasus yang Menimpa Anita.

Sesuai dengan Materi Siaran Pers yang dikirimkan Anita kepada Perkumpulan Pemimpin Media Independen (DPP – P2MI) melalui pesan di WhatsApp pada tanggal 13 Januari 2025.

Pertama sekali, Anita mengirimkan Materi Siaran Pers tertulis melalui WhatsApp itu kepada Wakil Ketua Umum DPP P2MI, Bomen yang juga merupakan Owner di beberapa Media On-Line dan sekaligus sebagai Ketua GWI Riau.

“Saya menerima keluhan pernyataan melalui Siaran Pers dari Buk Anita yang mengaku dirinya sebagai Korban dan Saksi. Kemudian, karena beliau curhat dan membutuhkan bantuan perusahaan Media untuk menerbitkan beritanya, tentu kita bantu menayangkannya di Media kita masing-masing,” kata Bomen. Selasa (14/01/2025) lalu.

Bomen menyarankan kepada pengurus P2MI untuk ambil bagian dengan melakukan konfirmasi kepada semua pihak terkait sebagai mana disebut Anita dalam Suara Pers tersebut.

“Agar tidak sepihak saja informasinya, tentu kita harus konfirmasi kepada beberapa Narasumber yang dalam hal ini terduga pelaku terhadap Anita,” katanya lagi.

Saya kira peristiwa ini sangat serius dan saya optimis P2MI mampu melakukan Tupoksinya sebagai Jurnalis, bisa melakukan konfirmasi atas nama P2MI, juga bisa melalui Media masing-masing.

Mengingat, Anita merupakan salah satu Wartawati di perusahaan Media resmi, beliau layak untuk diberi support dan semangat dalam peristiwa yang ia alami selama ini,” pungkasnya.

Melalui P2MI, telah dilakukan konfirmasi tertulis melalui pesan WhatsApp kepada beberapa pihak yang diduga ada keterkaitannya dengan kasus yang dialami Anita ini.

Di antaranya, Johan Gani, Irfan dan Jannes Simbolon. Pesan konfirmasi itu dikirim kepada ketiga orang tersebut pada Rabu siang, (15/1/2025) sekitar Pukul 11.23.WIB.

Sekitar Pukul 11.59.WIB, salah satu di antara ketiga orang tersebut, Johan Gani, menghubungi pengurus P2MI dan menyampaikan keterangan Pers nya.

“Semua yang dispaikan Anita tidak benar, silahkan saja bawa dia ke kantor Polisi dan biar dia siapkan Bukti apa yang dia miliki,” kata Johan.

“Saya tidak melakukan intimidasi, diskriminasi maupun kriminalisasi. Saya juga tidak pernah menahan uang Anita. Saat itu, uang saya justeru disalahgunakan dan seakan-akan itu ia pinjam, Nita menggelapkan uang sata. Saya bisa saja Penjarakan itu Anita biar dia membusuk di Penjara,” sebut Johan Gani melalui Telepon WA.

Sementara Irfan dan Jannes Simbolon, hingga Rabu malam, tidak merespon konfirmasi Awak Media dari P2MI, meskipun terlihat pesan tersebut masuk dan terbaca.

Sebelumnya, pada saat dikirimkan konfirmasi tertulis via WA kepada ketiga orang terduga pelaku, salah satu oknum diduga Pimpinan salah satu Media On-Line inisial (AX) mengirim pesan WA kepada Waketum P2MI menanyakan sekaligus memastikan nomor WA yang mengirim konfirmasi tersebut.

“Bang, apa nomor ini Nomor WA Abang juga?,” tanya AX. (15/01/2025) Pukul 12.22.WIB. Waketum menjawab, “Iya, ada apa, apakah sudah mulai ada yang menanyakan karena suatu pemberitaan tentang kasus),” tanya balik Waketum P2MI. AX menjawab, “iya, benar, nanti saya jelaskan ke Abang,” tutup AX. Hal yang disampaikan AX tidak jadi dijelaskan.

Anehnya, setelah berita tayang di 10 Media, salah satu Pimpinan Media memberikan informasi kalau justeru AX meminta untuk di take down berita yang sudah tayang kepada (AS) yang juga Pimpinan Media, lalu kemudian AS melaporkan hal itu kepada (RL) yang kemudian RL melanjutkan ke Waketum P2MI.

“Hasil analisa kasus, diduga kuat, AX terlibat sekongkol dengan pihak Johan Gani. Dengan begini, AX dinilai telah merusak Moral Pers dan mengkhianati rekan Jurnalis yang sedang berjuang mencari keadilan untuk Korban dan Saksi Anita, ini harus dipertanggungjawabkan!!,” seruan Waketum P2MI.

Pada hari Jumat, (24/01/2025) sekitar Pukul 08.00.WIB, 2 (dua) orang Pimpinan Media berbeda yang juga merupakan pengurus P2MI menginformasikan kepada Pimpinan P2MI adanya pengiriman Surat Sanggahan atas pemberitaan tersebut.

Menurut kedua Pimpinan Media berbeda itu, RL dan NH (Mahasiswa Aktif), oknum yang belum diketahui identitasnya itu mengirim Hak Jawab di waktu tengah malam tadi terkait berita Johan Gani Cs menggunakan Nomor : 0878 2250 8111.

Tetapi, ketika dihubungi nomor tersebut, justeru tidak aktif. Padahal, para Jurnalis hanya bermaksud melakukan konfirmasi tambahan atas peristiwa yang dialami Anita.

“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada teman-teman Mahasiswa yang memberikan dukungan penuh mendukung P2MI mengejar kasus Anita ini. Unjuk Rasa akan kita gelar, karena ini bagian dari perjuangan kita membela Hak Azasi Manusia yang tertindas!!,” tegas Waketum P2MI.

“Media dan Korban kejahatan tidak boleh kalah dengan penjahat, perusak, penipu dan penghianat terhadap Bangsa, karena Negara ini milik Rakyat sebagai pemilik Kedaulatan. Semoga segera ada Atensi dari Presiden RI Prabowo-Gibran setelah berita ini dikirim ke Ajudan Presiden RI, Pak Dedy. Johan Gani, Cs harus bertanggung jawab!!,” pungkasnya. (TIM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *